Selasa, 02 Desember 2008

Filosophy Air

Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari Air.

Air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk dibumi ini sehingga dibutuhkan untuk kelangsungan hidup semua makhluk. Hal ini mengajarkan bahwa kita harus bisa menjadi sesuatu yang berguna untuk orang lain dan untuk lingkungannya, sehingga banyak orang yang merasa senang dengan keberadaan kita dilingkungan mereka.

Air mempunyai bentuk yang sangat fleksibel, sesuai dengan wadah yang dia tempati. Hal ini mengajarkan pada kita kalo dalam menjalani kehidupan haruslah feksibel. Jangan terlalu kaku, tapi harus tetep berpegangan pada prinsip hidup supaya ga dengan mudah keombang ambing ma arus kehidupan yang kejam.

Air akan terus mengalir menuju ke laut, walaupun di dalam perjalanan dia akan menemukan banyak batu-batu besar yang siap sedia menghalangi jalannya sang air. Sifat ini memberi pelajaran kepada kita bahwa kita harus sungguh-sungguh dalam mencapai cita-cita, walaupun dengan hambatan sebesar apapun. Jalan yang berkelok dan besarnya hambatan harus dijadikan pacuan untuk mencapai semua cita-cita.

Aliran Air selalu dari tempat yang tinggi ketempat yang lebih rendah. Pelajarn yang di dapat dari sifat ini adalah janganlah menjadi orang-orang yang congkak, yang ga pernah maun untuk melihat kebawah. Roda kehidupan itu berputar, ga selamanya kita hidup diatas, suatu saat kitapun akan merasakan hidup dibawah.

Air bisa mengikis kerasnya batu karang walaupun sedikit demi sedikit. Pelajaran yang didapat adalah walau kerasnya kehidupan yang akan dijalani kita harus bisa menaklukannya dengan kesabaran dan tentunya juga harus diiringi doa, agar semuanya lancar.

Semoga kita bisa menjadikan filosophy air ini sebagai pelajaran hidup yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan semua sebagai pelajaran, karena guru yang paling sempurna adalah pengalaman hidup iu sendiri. Jangan sia2kan waktu, karena semua yang ada didunia ini ga akan mungkin berulang....

Kamis, 27 November 2008

Rahasia supaya hubungan semakin awet

Rahasia ini aku tulis berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman temen-temen, n pengamatan dilapangan...so kalo ada yang salah or ada yang kurang harap dimaklumi...Mudah-mudahan rahasia kecil ini bisa membantu temen-temen semua ya...

1. Rasa Menyayangi

Menurutku rasa cinta aja ga cukup untuk melandasi sebuah hubungan. Sebuah hubungan juga pastinya harus dilandasi rasa kasih sayang, supaya lebih mesra dan keharmonisan hubungan jadi lebih terjaga. Rasa sayang maknanya akan jauh lebih mendalam dari pada rasa cinta, buktikan aja sendiri

2. Rasa Percaya

Setiap hubungan kalo dilandasi rasa percaya pasti hasilnya jadi lebih hamonis, terutama buat yang menjalani hubungan jarak jauh. Buang jauh-jauh rasa curiga dan hal-hal negatif lainnya, coz hal itu hanya akan memperburuk suasana. Lebih baik bebaskan aja semua perasaan dari prasangka buruk, biarkan pasangan kita untuk mempunyai ruang gerak yang lebih leluasa. Tapi jangan sampai rasa percaya itu dihancurkan dengan adanya kecurangan atau ketidak jujuran...

3. Rasa Menghormati

Yups dengan lebih menghormati pasangan, hubungan juga akan semakin lancar..karena pasangan kita juga merupakan individu yang berbeda, so dia juga punya hak-hak yang harus kita hargai dan hormati...


4. Rasa Berbagi

hubungan yang harmonis itu harus bisa dijadikan sarana untuk berbagi, baik dalam hal suka maupun berbagi kesedihan. Kadang pasangan kita ngerasa dihargai kalo kita juga mau berbagi setiap hal yang kita hadepin, tapi ada batasannya lho... :P

5. Bahagiakan Pasangan dengan Memberikan Sebuah Kejutan Kecil

Klise memang...tapi ini terbukti cukup ampuh untuk membuat hubungan menjadi hangat... ternyata ga cuma cewe lho yang seneng di kasih kejutan, cowo juga seneng kalo dikasih kejutan... Kejutan kecil ini sebagai salah satu wujud perhatian kepada pasangan kita.

6. Komunikasi 2 Arah

Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam menjalin sebuah hubungan... kebanyakan gagalnya sebuah hubungan karena kurangnya komunikasi or karena komunikasi ga berjalan 2 arah. Komunikasikanlah apa yang ada dalam pikiranmu tentang hubungan kalian... so masing - masing bisa lebih saling memahami karakternya...

7. Adanya Hubungan Timbal Balik
Dalam menjalankan hubungan juga perlu yang namanya timbal balik, jadi ga hanya satu pihak aja yang ngerasa seneng, tapi ternyata pihak lainnya merasa tersakiti. Adanya hubungan timbal balik juga terbukti bisa lebih mempererat hubungan lho.

Senin, 24 November 2008

Sejumlah info [tidak?!] penting

inilah sejumlah info yang sangat - sangat tidak penting yang aku dapet dari e-mail...Hihi..iseng aja aku post-in ke blog, kali-kali bisa menghibur temen-temen yang lagi bete...


1. Lihat resleting anda.. YKK bukan? itu singkatan dari Yoshida Kogyo Kabushibibaisha, perusahaan resleting terbesar di dunia.

2. Suara "wek..wek..wek" bebek nggak akan menggema baik di gua, lembah, dll.. sejauh ini belum ada penjelasan dari para ilmuwan.

3. 40% untung McD dari penjualan Happy Meals.

4. Rata-rata 12 bayi yg lahir di dunia tiap hari, diserahkan ke orang tua yg salah (ketuker-tuker)

5. Coklat asli (dari buah coklat yg baru dijemur/kering) dapat membunuh anjing, menyerang jantung dan sistim sarafnya dosis: 5 ons untuk anjing kecil / puddel

6. Sebagian besar lipstik dari merek2 terkenal, bahan bakunya memakai sisik ikan laut.

7. Tahun 1830, kecap dijual sebagai obat.

8. Leonardo Da Vinci bisa menulis sambil tangan yg lain menggambar di saat yg sama.

9. Leonardo Da Vinci penemu gunting.

10. Leonardo Da Vinci menggambar Mona Lisa selama 10 tahun.

11. Di semua casino di Las Vegas gak terdapat jam dinding, jam meja, dll.

12. Adegan berkelahi Bruce Lee terlalu cepat, hingga musti diedit filmnya diperlambat gerakannya agar terlihat normal.

13. Produk pertama yg menggunakan bar code adalah permen karet Wrigley's.

14. Pemilik perusahaan Marlboro yg pertama meninggal gara2 kanker paru2

15. Honor Michael Jordan dari Nike lebih banyak dari jumlah gaji seluruh buruh pabrik Nike di Vietnam.

16. Ibu Adolf Hitler tadinya mau aborsi dia... tp diselametin ama dokter. (Dokternya pasti nyesel setengah mati... Hehehe...)

17. Nama orang di dunia yg paling banyak adalah Muhammad.

19. Karet gelang akan lebih kuat bila di dinginkan di kulkas dulu.

20. Dalam bahasa Inggris, kata "Dreamt" adalah satu2nya yg berakhiran "mt".

21. Gak akan mungkin anda bersin sambil melek. Coba aja

22. Kecoak masih bisa betahan hidup 10 hari tanpa kepala.

23. Otak bekerja lebih aktif ketika tidur dari pada ketika nonton TV.

24. 80% penduduk Amerika menyukai warna biru.

25. Lebih banyak jumlah ayam dari pada manusia di dunia.

26. Di Islandia tidak dibolehkan pelihara anjing.

27. Di Washington , DC lebih banyak jumlah sambungan telepon dari pada jumlah penduduknya.

28. Rata2 waktu yg dibutuhkan orang dari mulai memejamkan mata hingga tidur adalah 7 menit.

29. Penyajian info seperti ini kerap membuat orang tak memperhatikan nomer urutnya. Sedikit sekali yang sadar bahwa di sini tak ada nomer 18

30. Akhirnya, hampir semua yang baca artikel ini mencoba memastikan bahwa no 18-nya memang bener2 gak ada, he he he......

Rabu, 19 November 2008

Dia (true story)

Saat aku masih kecil, aku selalu kesal jika melihat Dia...Dia begitu mengaturku...Yapz orang itu hampir selalu mengatur kehidupanku padahal Dia bukan siapa - siapa, bahkan tak ada hubungan darah sedikitpun yang menautkan kami. Sering aku bertanya...Siapa sih dia itu? Kenapa Dia begitu ajaib datang dalam kehidupan keluarga kami. Kenapa Dia juga selalu melarangku begini...melarangku begitu...melarangku melakukan hal - hal yang aku suka kala itu... Beberapa kali juga aku marah dan berontak, tapi sepertinya tak ada gunanya...Ibuku hampir selalu membela Dia. Ibuku selalu menganggap semua aturan Dia kepadaku adalah wajar... Huah...tapi semua tampak tak wajar dimataku...

Huuuuh...kenapa? Kenapa dan kenapa???? Mungkin pertanyaan - pertanyaan itu yang selalu berputar - putar dikepalaku.

Kejadian itu terus menerus berlangsung sampai aku beranjak dewasa...

Tanpa sadar dengan seiring waktu Dia orang yang dulu tegap dan sangar setiap kali dia menegurku, Dia menjadi tampak tua dan rapuh...
Semua kegagahannya lambat laun memudar...Semua wajah sangar dan galaknyanya semakin dimakan usia...Tak hanya badanya lekang dmakan usia, tapi penyakit yang dia hadapi pun semakin memperparah kerapuhan masa senjanya...

Keadaan itu membuat aku merasa puas...Ya puas karena sekarang Dia sudah tidak bisa mengatur - atur kehidupanku lagi...Dia tidak akan bisa melarang aku untuk berbuat semauku lagi... Sekarang aku bebas... Bebas Semauku...

Semakin sering aku lihat dia berjalan tertatih, terseok yang membuat Dia hampir terjatuh... aku tersenyum Menang melihatnya...Aku semakin merasa Dia tidak akan mempunyai kekuatan lagi untuk mengatur hidupku lagi...
Kucemooh dia dengan cibiran "Hey kemana wajah sangar yang selalu kau tunjukkan dulu????" dan sampai akhirnya aku tak ingat lagi kapan wajah sangar itu terpasang terakhir kalinya....

Keadaanya semakin hari kian semakin meburuk. Sampai akhirnya kini matanya sudah tertutup untuk selamanya...dan aku Menyesal, menyadari semua kesalahanku selama ini padanya.

Ibuku yang dulu hanya diam, akhirnya menceritakan yang sebenarnya terjadi...Dia orang yang selama ini aku benci, justru adalah orang yang paling mengkhawatirkan aku... Dia orang yang selama ini kuanggap sebagai trouble maker dalam kehidupanku adalah orang yang selalu berfikir keras dan berusaha bagai mana caranya agar ibuku bisa dapat uang untuk membiayai sekolahku. Dia yang selalu ku anggap perusuh adalah orang yang justru menjaga ibuku dan keluargaku...Dia yang selama ini juga aku anggap sebagai perusak kebahagiaanku adalah orang yang paling ingin melihatku Bahagia...Dia yang selalu ingin kuusir dari kehidupanku adalah orang yang selalu menanti kepulanganku ke rumah...

Tuhan...apa yang sedang terjadi dalam drama kehidupanku, kenapa semuanya begitu ironis dibuatnya...Kenapa aku tidak pernah menyadari semuanya dari dulu... Semuanya sudah terlambat Tuhan...Aku tidak akan mungkin bisa bertemu dengannya lagi..Aku tidak akan mungkin bisa meminta maaf atas semua keegisanku kepadanya...dan aku tidak akan bisa mengucap terimakasih atas jasa - jasa yang dia tanam...
Tuhan kenapa aku baru menyadari bahwa yang orang yang dulu Kau kirimkan dalam kehidupan keluargaku adalah Malaikat....
Maafkan aku Tuhan...Ampuni semua kesalahanku...kejahatanku padanya...dan ku harap Kau juga mau memaafkan juga semua khilafnya...Semoga Tuhan mau menerima semua kebaikan Dia pada keluargaku dan aku.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Semoga drama ironis ini bisa jadi pelajaran, bahwa tak semua yang tidak menyenangkan adalah hal tidak baik untuk hidup kita...Terkadang banyak hikmah terpendam di dalamnya. Hidup tak selalu lurus dan sempurna seperti yang kita mau, kadang harus berbelok atau menemui batuan curam...maka jalanilah kehidupan ini dengan sebaik - baiknya agar tidak ada kata menyesal dikemudian hari.

Promo...Promo...Acoustic Solo Guitar


Hai Temen - Temen....

Buat Temen - Temen yang punya acara/pensi tapi bingung cari pengisi acara?

Nih...Accoustic Solo Guitar by s1ck_funk. Bisa untuk pembuka or pengisi acara pensi, seminar, acara kampus/inaugurasi, acara amal/non profit, bedah buku, donor darah, cafe/food court, de el el!!!!!

Budgetnya???

TERSERAH alias TENTUKAN SESUKAMU!!!! Psssst....bahkan free untuk acara non profit/amal spt donor darah, penyerahan sumbangan de el el sampai batas waktu yang ga ditentukan!!! SERIUS LOOOH!!! Free fee juga untuk 5 pengundang pertama selain acara amal di setiap bulannya!! SERIUSSS!!! Tapi sori-sori nih...promo nya cuma untuk area Bandung aja!!!
CUMA 3 BULAN (kecuali acara amal, free seterusnya!!!!). Accousticnya ada classic,jazz, n ballads.

Bisa dengerin demo live or by cd. Ngademin kuping buwangeeets deeeeh...

Pokoke ga bakal nyesel!!!

Tertarik....???? Hub aja Pury di 08812269360 or email ke ce_lemotan@plasa.com n cantumin contact personnya!!!!!!

Come on guys...what r u waiting forrrr????

Rabu, 12 November 2008

Maafkan aku Ibu

Hukum kekekalan energi dan semua agama menjelaskan bahwa apa pun yang kita lakukan pasti akan dibalas sempurna kepada kita. Apabila kita melakukan energi positif atau kebaikan maka kita akan mendapatbalasan berupa kebaikan pula. Begitu pula bila kita melakukan energi negatif atau keburukan maka kitapun akan mendapat balasan berupa keburukan pula.
Kali ini izinkan saya menceritakan sebuah pengalamanpribadi yang terjadi pada 2003. Pada September-Oktober 2003 isteri saya terbaring di salah satu rumah sakit di Jakarta. Sudah tiga pekan para dokter belum mampu mendeteksi penyakit yang diidapnya. Dia sedang hamil 8 bulan. Panasnya sangat tinggi. Bahkan sudah satu pekan isteri saya telah terbujur di ruang ICU. Sekujur tubuhnya ditempeli kabel-kabel yang tersambung ke sebuah layar monitor.
Suatu pagi saya dipanggil oleh dokter yang merawat isteri saya. Dokter berkata, "Pak Jamil, kami mohon izin untuk mengganti obat ibu".Saya pun menjawab "Mengapa dokter meminta izin saya? Bukankan setiap pagi saya membeli berbagai macam obat di apotek dokter tidak meminta izin saya"Dokter itu menjawab "Karena obat yang ini mahal Pak Jamil.""Memang harganya berapa dok?" Tanya saya.Dokter itu dengan mantap menjawab "Dua belas juta rupiah sekali suntik.""Haahh 12 juta rupiah Dok, lantas sehari berapa kali suntik, dok?"Dokter itu menjawab, "Sehari tiga kali suntik pak Jamil."Setelah menarik napas panjang saya berkata, "Berarti satu hari tigapuluh enam juta, Dok?" Saat itu butiran air bening mengalir di pipi. Dengan suara bergetar saya berkata, "Dokter tolong usahakan sekalilagi mencari penyakit isteriku, sementara saya akan berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar penyakit istri saya segera ditemukan.""Pak Jamil kami sudah berusaha semampu kami bahkan kami telah meminta bantuan berbagai laboratorium dan penyakit istri Bapak tidak bisa kami deteksi secara tepat, kami harus sangat hati-hati memberi obat karena istri Bapak juga sedang hamil 8 bulan, baiklah kami akan coba satu kali lagi tapi kalau tidak ditemukan kami harus mengganti obatnya, pak." jawab dokter.
Setelah percakapan itu usai, saya pergi menuju mushola kecil dekat ruang ICU. Saya melakukan sembahyang dan saya berdoa, "Ya Allah YaTuhanku... aku mengerti bahwa Engkau pasti akan menguji semua hamba-Mu, akupun mengerti bahwa setiap kebaikan yang aku lakukan pasti akan Engkau balas dan akupun mengerti bahwa setiap keburukan yang pernah aku lakukan juga akan Engkau balas. Ya Tuhanku... gerangan keburukan apa yang pernah aku lakukan sehingga Engkau uji aku dengan sakit isteriku yang berkepanjangan, tabunganku telah terkuras, tenaga dan pikiranku begitu lelah. Berikan aku petunjuk Ya Tuhanku. Engkau MahaTahu bahkan Engkau mengetahui setiap guratan urat di leher nyamuk. Dan Engkaupun mengetahui hal yang kecil dari itu. Aku pasrah kepadaMu Ya Tuhanku. Sembuhkanlah istriku. Bagimu amat mudah menyembuhkan istriku, semudah Engkau mengatur milyaran planet di jagat raya ini."
Ketika saya sedang berdoa itu tiba-tiba terbersit dalam ingatan akan kejadian puluhan tahun yang lalu. Ketika itu, saya hidup dalam keluarga yang miskin papa. Sudah tiga bulan saya belum membayar biaya sekolah yang hanya Rp. 25 per bulan. Akhirnya saya memberanikan diri mencuri uang ibu saya yang hanya Rp. 125. Saya ambil uang itu, Rp 75 saya gunakan untuk mebayar SPP, sisanya saya gunakan untuk jajan. Ketika ibu saya tahu bahwa uangnya hilang ia menangis sambil terbata berkata, "Pokoknya yang ngambil uangku kualat... yang ngambil uangku kualat..." Uang itu sebenarnya akan digunakan membayar hutang oleh ibuku. Melihat hal itu saya hanya terdiam dan tak berani mengaku bahwa sayalah yang mengambil uang itu.Usai berdoa saya merenung, "Jangan-jangan inilah hukum alam dan ketentuan Yang Maha Kuasa bahwa bila saya berbuat keburukan maka saya akan memperoleh keburukan. Dan keburukan yang saya terima adalah penyakit isteri saya ini karena saya pernah menyakiti ibu saya dengan mengambil uang yang ia miliki itu."
Setelah menarik nafas panjang saya tekan nomor telepon rumah dimana ibu saya ada di rumah menemani tiga buah hati saya. Setelah salam dan menanyakan kondisi anak-anak di rumah, maka saya bertanya kepada ibusaya "Bu, apakah ibu ingat ketika ibu kehilangan uang sebayak seratus dua puluh lima rupiah beberapa puluh tahun yang lalu?""Sampai kapanpun ibu ingat Mil. Kualat yang ngambil duit itu Mil, duit itu sangat ibu perlukan untuk membayar hutang, kok ya tega-teganya ada yang ngambil," jawab ibu saya dari balik telepon. Mendengar jawaban itu saya menutup mata perlahan, butiran air mata mengalir di pipi.Sambil terbata saya berkata, "Ibu, maafkan saya... yang ngambil uangitu saya, bu... saya minta maaf sama ibu. Saya minta maaaaf... saat nanti ketemu saya akan sungkem sama ibu, saya jahat telah tega sama ibu." Suasana hening sejenak. Tidak berapa lama kemudian dari balik telepon saya dengar ibu saya berkata: "Ya Tuhan, pernyataanku aku cabut, yang ngambil uangku tidak kualat, aku maafkan dia. Ternyata yang ngambil adalah anak laki-lakiku. Jamil kamu nggak usah pikirin dan doakan saja isterimu agar cepat sembuh." Setelah memastikan bahwa ibu saya telah memaafkan saya, maka saya akhiri percakapan dengan memohon doa darinya.
Kurang lebih pukul 12.45 saya dipanggil dokter, setibanya di ruangan sambil mengulurkan tangan kepada saya sang dokter berkata "Selamat pak, penyakit isteri bapak sudah ditemukan, infeksi pankreas. Ibu telah kami obati dan panasnya telah turun, setelah ini kami akan operasi untuk mengeluarkan bayi dari perut ibu." Bulu kuduk saya merinding mendengarnya, sambil menjabat erat tangan sang dokter saya berkata. "Terima kasih dokter, semoga Tuhan membalas semua kebaikan dokter."Saya meninggalkan ruangan dokter itu.... dengan berbisik pada dirisendiri "Ibu, I miss you so much."
Semoga kisah ini bisa dijadikan pelajaran, bahwa ibu adalah orang yang sangat berjasa bagi kita n jangan sekalipun untuk menyakiti dia, karena ridho seorang ibu adalah ridho Allah dan marahnya adalah murka bagi Allah.
Dikutip dari Jamil Azzaini, Senior Trainer dan penulis buku KubikLeadership: Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup

Kejujuran membawa kebahagiaan

Kisah yang menarik dimana tetap mempertahankan prinsip menjadi orang baik dan harapan.
David kuliah di fakultas perdagangan Arlington USA. Kehidupan kampusnya, terutama mengandalkan kiriman dana bulanan secukupnya dari orang tuanya. Entah bagaimana, sudah 2 bulan ini rumah tidak mengirimi uang ke David lagi. Di kantong David hanya tersisa 1 keping dollar saja. David dengan perut keroncongan berjalan ke bilik telepon umum, memasukkan seluruh dananya yaitu satu keping uang logam itu ke dalam telepon. "Halo, apa kabar?" telpon telah tersambung, ibu David yang berada ribuan km jauhnya berbicara. David dengan nada agak terisak berkata: "Mama, saya tidak punya uang lagi, sekarang lagi bingung karena kelaparan."Ibu David berkata: "Anak tersayang, mama tahu.""Sudah tahu kenapa masih tidak mengirim uang?" David baru saja hendak melontarkan dengan penuh kekesalan pertanyaan tersebut kepada sang ibu, mendadak merasakan perkataan ibunya mengandung sebuah kesedihan yang mendalam. Firasat David mengatakan ada yang tidak beres, ia cepat-cepat bertanya:"Mama, apa yang telah terjadi di rumah?"Ibu David berkata: "Anakku, papamu terkena penyakit berat, sudah lima bulan ini, tidak saja telah meludeskan seluruh tabungan, bahkan karena sakit telah kehilangan tempat kerjanya, sumber penghasilan satu-satunya di rumah telah terputus. Oleh karena itu, sudah 2 bulan ini tidak mengirimimu uang lagi, Mama sebenarnya tidak ingin mengatakannya kepadamu, tetapi kamu sudah dewasa, sudah saatnya mencari nafkah sendiri."Ibu David berbicara sampai disitu, tiba-tiba menangis tersedu sedan.Di ujung telepon lainnya, air mata David juga "tes", "tes" tak hentinyamenetes, dan ia berpikir "Kelihatannya saya harus drop out dan pulang kampung".David berkata kepada ibunya: "Mama, kamu jangan bersedih, saya sekarang juga akan mencari pekerjaan, pasti akan menghidupi kalian."
Kenyataan yang pahit telah membuat David terpukul hingga pusing tujuh keliling. Masih 1 bulan lagi, semester kali ini akan selesai, jikalau memiliki uang, barang 8 atau 10 dollar saja, maka David mampu bertahan hingga liburan tiba, kemudian menggunakan 2 bulan masa liburan untuk bekerja menghasilkan uang. Akan tetapi sekarang 1 sen pun tak punya, mau tak mau harus drop out. Pada detik ketika David mengatakan "Sampai jumpa" kepada ibunya dan meletakkan gagang telpon itu, sungguh luar biasa menyakitkan, karena prestasi kuliahnya sangat bagus, selain itu ia juga menyukai kehidupan dikampus fakultas perdagangan Arlington tersebut.
Sesudah meletakkan gagang telpon, pesawat telpon umum tersebut mengeluarkan bunyi gaduh, David denganterkejut dan terbelalak menyaksikan banyak keping dollar menggerojok keluar dari alat itu.David berjingkrak kegirangan, segera menjulurkan tangannya menerima uang-uang tersebut.Sekarang, terhadap uang-uang itu, bagaimana menyikapinya ?Hati David masih merasa sangsi, diambil untuk diri sendiri, 100% boleh, pertama : karena tidak ada yang tahu, ke dua: dirinya sendiri betul-betul sedang membutuhkan. Namun setelah bolak-balik dipertimbangkan, David merasa tidak patut memilikinya. Setelah melalui sebuah pertarungan konflik batin yang hebat, David memasukkan salah satu keping dolar itu ke dalam telepon dan menghubungi bagian pelayanan umum perusahaan telepon. Mendengar penuturan David, nona pelayanan umum berkata: "Uang itu milik perusahaan telepon, maka itu harus segera dikembalikan (ke dalam mesin telepon) "Setelah menutup telepon, David hendak memasukkan kembali keping logam uang itu, tetapi sekali demi sekali uang dimasukkan, pesawat otomat itu terus menerus memuntahkannya kembali.S ekali lagi David menelepon, dan pelayanan umum yang berkata: "Saya juga tak tahu harus bagaimana, sebaiknya saya sekarang minta petunjuk atasan."Nada bicara David yang sendirian dan tiada yang menolong memancarkan getaran kesepian dan kuyu, nona pelayanan umum sangat dapat merasakannya, menilik perkataan dari ujung telepon dia merasakan seorang asing yang bermoral baik sedang perlu dibantu. Tak lama kemudian, nona pelayanan umum menelepon ulang pesawat otomat yang sedang bermasalah itu. Dia berkata kepada David: "Saya telah memperoleh ijin dari atasan yang berkata uang tersebut untuk anda, karena perusahaan kami saat ini tidak punya cukup tenaga, tak ingin demi beberapa dollar khusus mengirim petugas ke sana .""Hore!" David meloncat saking gembiranya. Sekarang, uang logam itu secara sah menjadi miliknya. David membungkukkan badannya dan dengan seksama menghitungnya, total berjumlah 9 dollar 50 sen.Uang sejumlah ini cukup buat David bertahan hingga bekerja memperoleh upah pertamanya pada saat liburan nanti.
Dalam perjalanan ke kampus, David tersenyum terus sepanjang jalan. Ia memutuskan membeli makanan dengan menggunakan uang itu lantas mencari pekerjaan. Dalam sekejap liburan telah tiba, David telah memperoleh pekerjaan sebagai pengelola gudang supermarket. Pada hari tersebut, David menjumpai boss perusahaan supermarket, menceritakan kepadanya tentang kejadian di telepon umum dan keinginannya untuk mencari pekerjaan. Si boss supermarket memberitahu David boleh datang bekerja setiap saat, tidak hanya pada liburan saja, sewaktu kuliah dan tidak terlalu sibuk juga boleh bergabung, karena boss supermarket merasa David adalah orang yangtulus dan jujur, terutama adalah orang yang seksama, membenahi gudang mutlak bisa dipercaya. David bekerja dengan sangat giat, boss sangat mengapresiasinya dan juga merasa kasihan. Si boss memberinya upah dobel.
Sesudah menerima gaji, David mengirimkan keseluruhan gajinya kepada sangibu, karena pada saat itu David sudah mendapatkan info bahwa ia berhasil memperoleh bea siswa untuk satu semester berikutnya. Sesudah 1 bulan, uang dikirim balik ke David. Sang ibu menulis di dalam suratnya: "Penyakit ayahmu sudah agak sembuh, saya juga telah mendapatkan pekerjaan, bisa mempertahankan hidup. Kamu harus belajar dengan baik, jangan sampai kelaparan."Sesudah membaca surat itu, David menangis lagi.David tahu, meski orang tuanya menahan lapar, juga tidak bakal meminta uang kepada David yang sedang perlu dibantu. Setiap kali memikirkan hal ini, David berlinang bersimbah air mata, sulit menenangkan gejolak hatinya.
S
etahun kemudian, David dengan lancar menyelesaikan kuliahnya. Setelah lulus, David membuka sebuah perusahaan, tahun pertama, David sudah mengantongi laba US $ 100.000. Ia senantiasa tak bisa melupakan kejadian di telepon umum. Ia menulis surat kepada perusahaan telepon tersebut: "Hal yang tak bisasaya lupakan untuk selamanya ialah, perusahaan anda secara tak terduga telah membantu dana US $ 9,50 kepada saya. Perbuatan amal ini, telah membuat saya batal menjadi pemuda drop out dan menuju kondisi miskin, bersamaan itu juga telah memberi saya energi tak terhingga, mendorong saya setiap saat tidak melupakan untuk berjuang. Kini saya mempunyai uang, saya ingin menyumbang balik sebanyak US$ 10.000 kepada perusahaan anda, sebagai rasa terima kasih saya."Boss perusahaan telpon bernama Bill membalasnya dengan surat yang dipenuhi antusiasme : "Selamat atas kesuksesan kuliah anda dan usaha yang telah berkembang. Kami kira, uang tersebut adalah uang yang paling patut kami keluarkan. Ini bukannya merujuk pada $9,50 yang dikembalikan dengan $10.000, melainkan uang itu telah membuat seseorang memahami sebuah petuah tentang prinsip tertinggi kehidupan."
So, di saat-saat paling sulit, Pertama : *Jangan melupakan harapan sudah ada di depan mata*.Kedua : *Jangan lupa menjaga moralitas*. Setelah 20 tahun telah berlalu, bagaimana dengan David ? Di kota Chicago, Amerika, terdapat sebuah gedung mewah, yang tampak luarnya menyerupai sebuah bilik telepon umum, itu adalah gedung perusahaan ADDC. Pendiri perusahaan ADDC, Presiden Direktur nya ialah David, selain itu juga David adalah salah satu penyumbang terbesar untuk badan amal.


copy paste dari kaskus.com

Boponglah aku sampai tua

Pada hari pernikahanku,aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti di depan flat kami yang cuma berkamar satu. Sahabat-sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami.Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah seorang pengantin pria yang sangat bahagia.Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu.

Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yang bersamaan.Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkawinan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka-sangka.Dew hadir dalam kehidupanku.

Waktu itu adalah hari yang cerah.Aku berdiri di balkon dengan Dew yang sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yang kubelikan untuknya.Dew berkata , "Kamu adalah jenis pria terbaik yang menarik para gadis."Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah,istriku pernah berkata, "Pria sepertimu, begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis."Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, "Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan di kantor"Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun,aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya, ia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV.Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer, membayangkan tubuh Dewi. Ini adalah hiburanbagiku.

Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "Seandainya kita bercerai, apa yang akan kau lakukan? "Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh dari ia. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jikatahu bahwa aku serius. Ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia. Ia kelihatan sedikit kecurigaan. Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya. Sekali lagi, Dew berkata padaku," He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama."Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi.

Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegang tangannya,"Ada sesuatu yang harus kukatakan"Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir."Aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang. Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku, tapi ia bertanya secara lembut,"kenapa?""Aku serius."Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,"Kamu bukan laki-laki!". Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yang telah terjadi dengan perkawinan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dew.

Dengan perasaan yang amat bersalah, Aku menuliskan surai perceraian di mana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian.. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yang telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yang asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yang telah kuucapkan.Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh-sungguh telah terjadi.

Pada larut malam,aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali.

Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya. Ia tidak menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya.Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikkan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya," He Ning, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?"Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku. Aku mengangguk dan mengiyakan. "Kamu membopongku dilenganmu", katanya,"Jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu."Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yang telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasanaromantis. Aku memberitahukan Dew soal syarat-syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun trik yang ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh. Kata-katanya membuatku merasa tidak enak.

Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. Kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami,"Wah, papa membopong mama, mesra sekali"Kata-katanya membuatku merasa sakit.. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut," Mari kita mulai hari ini,jangan memberitahukan pada anak kita."Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang.Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku, kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi dibajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya.Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "Kebun diluar sedang dibongkar, hati-hati kalau kamu lewat sana."Hari keempat, ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku. Bayangan Dew menjadi samar. Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yang telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak, dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat.Aku tidak memberitahu Dew tentang ini. Aku merasa begitu ringan membopongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya,"Kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang"Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yang cocok. Lalu ia melihat,"Semua pakaianku kebesaran".Aku tersenyum. Tapi tiba-tiba aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakitTanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut."Pa,sudah waktunya membopong mama keluar"Baginya, melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yang penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih. Pada hari terakhir,ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, "Sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampaikita tua". Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra".Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga. Dew membuka pintu. Aku berkata padanya," Maaf Dew, Aku tidak ingin bercerai.Aku serius". Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku."Kamu tidak demam". Kutepiskan tanganya dari dahiku "Maaf, Dew,Aku cuma bisa bilang maaf padamu,Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan,bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi.Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu"Dew tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak.Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku.Penjual bertanya apa yang mesti ia tulis dalam kartu ucapan?Aku tersenyum, dan menulis " Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kitatua.."


sumber http://digikidblogs.blogspot.com

Istimewanya wanita muslimah

Pernahkah kita sebagai wanita muslimah merasa kalo diri kita adalah istimewa????
Benda yg mahal harganya yang harus dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yg teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan?Itulah bandingannya dgn seorg wanita. Wanita perlu taat kpd suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita?
Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerima pusaka perlu menggunakan hartanya utk isteri dan anak-anak.
Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika karena melahirkan adalah syahid.Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya.
Manakala seorang wanita pula, tanggungjawab terhadapnya ditanggung oleh 4 org lelaki ini: Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui mana mana pintu Syurga yg disukainya cukup dgn 4 syarat saja : Sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat suaminya dan menjaga kehormatannya.Seorag lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala org pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya ALLAH … demikian sayangnya ALLAH pada wanita …. kan?

Kisah Anak Hebat

Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu dan polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kata terakhir yang ia tinggalkan adalah aku pernah datang dan aku sangat penurut. Anak ini rela melepaskan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan
kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.
Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat di mana papanya menemukan anak kecil tersebut di atas hamparan rumput. Di sanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12.
Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, "saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya
makan". Kemudian papanya memberikan dia nama Yu Yuan.
Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada ASI dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil, anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Di tengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.
Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua,
sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.
Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di
sekolahnya diceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.
Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia.
Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi, saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara, tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut sehingga papanya membawa Yu Yuan ke
puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Di pahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri di kursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena
papanya merasa tidak enak, kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.
Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar $ 300.000. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang
ke sanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu-satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.
Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir di kala kata-kata belum sempat terlontar. "Papa saya ingin mati". Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, "Kamu baru berumur 8 tahun,
kenapa mau mati". "Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini."
Pada tanggal 18 Juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah pulang ke rumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: "Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya, lihatlah foto ini". Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan
kemudia memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti
selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.
Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamannya
sendiri dan akhirnya menyebar ke seluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.
Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese di dunia saja telah mengumpulkan 560.000 dollar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.
Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan.
Ada seorang teman di e-mail bahkan menulis: "Yu Yuan anakku yang tercinta, saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta."
Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita di dalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi, Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu Yuan yang dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perermpuannya, air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.
Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, "Anak yang baik". Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen di mana Yu Yuan hidup dan
sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan di pencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari
tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.
Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut, fisik Yu Yuan semakin lemah.
Pada tanggal 20 Agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: "Tante, kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, "karena mereka semua adalah orang yang baik hati". Yu Yuan kemudia berkata : "Tante, saya juga mau menjadi orang yang baik hati". Wartawan itupun menjawab, "Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling
membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik". Yu Yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. "Tante, ini adalah surat wasiat saya."
Fu Yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut, ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan di atas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.
Dalam satu artikel itu, nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Di belakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong,……. Dan dia
juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. "Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada
pemimpin palang merah, setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh". Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.
Aku pernah datang dan aku sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 Agustus, karena pendarahan di pencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula-mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat
pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semua orang ingin membantu meringankan penderitaannya, tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air sungguh telah pergi ke dunia lain.
Di kecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumupuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan "Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil di atas langit, kepakkanlah kedua sayapmu. Terbanglah……………" demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut.
Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Di depan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan
kepergian Yu Yuan.
Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Di atas batu nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh" (30 Nov 1996 - 22 Agustus 2005). Dan di belakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah di saat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.
Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.
Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. "Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami di atas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata "Aku pernah datang dan aku sangat patuh".
Kesimpulan:
Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati kita. Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan dunia. Walaupun hidup serba kekuarangan, dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan
pribadi seorang Pengasih.
Mudah2an artikel ini bisa jd inspirasi bagi orang yang membacanya, jadi pembelajaran untuk mencoba selalu bersyukur dan bersyukur
Cerita ini aku copy-paste dari http://inezsense.blog.friendster.com
Bener- bener mengharukan, ternyata anak sekecil Yu Yuan bisa tegar menjalani kerasnya hidup dan dalam keterbatasanya, dia juga bisa memberikan kasihnya untuk sesama

Rabu, 29 Oktober 2008

Al Hafizh Ibnu Daqiq & Berkah Doa Orangtua

Ulama yang memiliki nama lengkap Muhammad bin 'Ali bin Wahb bin Muthi' bin Abi Tha'at Al Qusyairi Abul Fath Taqiyyuddin, terlahir dari orangtua yang mulia. Ayahnya adalah seorang ulama pada masanya. Sedangkan sang ibu, merupakan putri dari Syaikh Al Muftarih. Ibnu Daqiq al-'Id lahir bertepatan dengan perjalanan orangtuanya menuju Hijaz Syarif (Mekah). Tepatnya pada hari Sabtu 15 Sya'ban 625 H di dekat daerah pantai Yanbu'.



Sebagaimana kita ketahui, doa orang tua termasuk mustajab. Begitulah Al Hafizd Ibnu Daqiq Al-'Id, ia juga mendapatkan berkah dari doa yang pernah dibisikkan bapaknya saat berkeliling thawaf di samping Ka'bah. Sambil menggendong si kecil Muhammad di tangannya, sang ayah melakukan thawaf. Di sela-sela thawaf itu, bibirnya melantunkan harapan kepada Allah, semoga Dia menjadikan anaknya sebagai orang alim lagi mengamalkan ilmunya. Sang ayah pernah bercerita, bahwa doanya dikabulkan Allah.

Sebagaimana ada orang yang pernah bertanya tentang permohonan yang terdapat dalam doanya, sang ayah menjawab: "Aku berdoa kepada Allah, semoga menumbuhkan Muhammad (anaknya, Ibnu Daqiq al-'Id) sebagai orang yang 'alim lagi mengamalkan ilmunya".



Begitulah doa orang tuanya, telah mengantarkan Ibnu Daqiq al-'Id tumbuh menjadi orang yang 'alim dan mengamalkan ilmunya.

Perjalanan thalabul ilmu (pencarian ilmu) Al Hafizh Ibnu Daqiq al-'Id, dimulai dengan membaca Al-Qur'an sehingga sampai menguasainya dengan baik. Kemudian ia melanjutkan perjalanan ilmiahnya menuju Damaskus dan Iskandariyah, juga kota-kota lainnya.



Banyak guru yang telah didatanginya untuk meningkatkan khazanah ilmiahnya. Pertama kali, ia mereguk ilmu dari sang ayah yang memang menjadi seorang ulama juga. Ulama lain yang menjadi sumber belajarnya, di antaranya ialah: Syaikh Bahauddin Abul Hasan bin Hibatullah bin Salamah Asy Syafi'i, Al Hafizh 'Abdul 'Azhim Al Mundziri, Abul Ma'ali Ahmad bin Abdus Salam bin Al Muthahhir, Al Hafizh Abul Hasan Yahya Al 'Aththar.



Ibnu Daqiq al-'Id memperdalam bidang fikih (hukum Islam) dalam perspektif madzhab Imam Malik dan Imam Asy Syafi'i.

Orang-orang yang menghadiri majlisnya untuk menimba ilmu darinya sangat banyak. Padahal majlis hadits beliau tidak banyak. Di antara mereka: Qadhi Syamsuddin Muhammad bin Abil Qasim bin 'Abdus Salam bin Jamil At Tunisi, Qadhi Syaikh 'Alaudin 'Ali bin Islam'il Al Qaunawi, Syaikh Atsiruddin Abu Hayyan Muhammad bin Yusuf Al Ghirnathi, Syaikh Fakhruddin 'Utsman yang populer dengan sebutan Ibnu Binti Abi Sa'id, Syaikh Fathuddin Muhammad bin Muhammad Al Ya'muri.



Selain terkenal dengan tinggi dan luasnya ilmu yang dikuasainya, Ibnu Daqiq al-'Id juga tersohor dengan keluhuran budi pekertinya. Dalam hal kedermawanan, sang murid yang bernama 'Alauddin Al Qaunawi bercerita, bahwa Ibnu Daqiq al 'Id sering memberinya beberapa dirham dan emas.



Dia juga terkenal sebagai pribadi yang tegas. Suatu ketika, beberapa orang sedang membaca sebuah kitab Nahwu di hadapannya. Maka ia bertanya kepada mereka dengan satu pertanyaan. Namun mereka membisu, diam seribu bahasa. Maka ia berkata: "Kayaknya aku sedang berkomunikasi dengan seekor keledai!" Dia pun tidak pernah kembali lagi ke majlis tersebut.



Sifatnya didominasi oleh sifat lembut dipadu dengan wara'nya yang menonjol, dan agama yang kuat, menjadikan Ibnu Daqiq al-"Id betul-betul memiliki kepribadian yang luhur. Kecintaannya kepada ilmu, nampak dari ketekunannya dan tidak bosan-bosannya menelaah kitab-kitab. Dia memiliki ketekunan luar biasa saat menelaah sebuah kitab.



Syaikh Zainuddin 'Umar Ad Dimasyqi yang terkenal dengan Ibnul Kattani bercerita: Aku pernah menemuinya saat pagi hari. Dia menyerahkan sebuah kitab besar kepadaku seraya berkata," Kitab ini telah aku baca tadi malam."



Ada juga yang menceritakan: Aku melihat perpustakaan Najibah di kota qaush yang berisi banyak kitab. Di antaranya, kitab 'Uyunul Adillah karya Ibnul Qashshar yang berjumlah tiga puluh jilid. Ternyata sudah ada tanda-tanda pada setiap jilidnya. Demikian juga kitab-kitab di Madrasah Sabiqiyah, diantaranya kitab Sunan Kabir karya Baihaqi, ternyata sudah ada coretan-coretan (telah dibaca). Juga pada kitab Tarikh Khatib, Mu'jamul Kabir karya Thabrani dan kitab Al Basith karya Al Wahidi, demikian juga (telah ada coretan-coretan).



Syaikh Sirajuddin Ad Dandarawi berkata,"Ketika muncul (terbit) kitab Syarah Kabir karya Ar Rafi'i, ia (Ibnu Daqiq al-Id) membelinya dengan harga seribu dirham. Dia hanya menyibukkan diri dengan shalat fardhu dan menelaah kitab tersebut sampai menyelesaikannya.



Sebagai ulama hadits yang memiliki kekuasaan ilmu, maka sangat layak bila ia meraup berbagai pujian. Para muridnya adalah orang yang paling mengetahui, sebab mereka sering bergaul dengannya dalam majlis ilmu yang diselenggarakan. Dengan itu, mereka menjadi saksi hidup tentang kapasitas ilmiah yang dimiliki guru mereka dalam berbagai disiplin ilmu.



Sebagai contoh, saat menulis Biografi Syaikh Taqiyyuddin Ibnu Daqiq al-'Id, Imam Muhaddits fathuddin Muhammad Al Ya'muri, salah seorang muridnya, mengatakan: "Aku belum pernah melihat orang seperti dia. Aku belum pernah mereguk ilmu atau meriwayatkan (sebuah hadits) dari orang yang lebih agung darinya. Dia mampu menguasai berbagai ilmu, dan sekaligus menjadi pakarnya. Dia terdepan dalam keluasan tentang 'ilalul hadits dibandingkan rekan-rekannya. Bahkan dia paling terkenal penguasaaanya terhadap ilmu yang mulia ini (yaitu ilmu hadits) pada masanya. Dia sangat memelihara lidahnya. Seandainya ada orang yang menghitung ucapannya, pasti dapat menghitung kata-kata yang diucapkannya" Kemudian Syaikh fathuddin mengakhiri sanjungannya dengan mengatakan: "Bola mataku belum pernah menyaksikan orang yang lebih berbudi luhur darinya".



Berkaitan dengan kejelian kritik hadits dan ketelitiannya dalam ilmu hadits, tidak ada seorang pun pada masanya yang menandinginya. Ketinggian ilmunya juga tertuang ke dalam karya ilmiyah yang ditulisnya.

Karya-karyanya sangat banyak dan turut memperkaya pustaka umat. Dalam masalah banyaknya karya ilmiah yang ditulisnya, Ibnu Katsir pernah berkomentar: "Dia telah menulis berbagai tulisan yang banyak, tiada duanya, lagi bermanfaat". Dalam berbagai disiplin ilmu, ia telah mewariskan ilmu dan pengetahuan agamanya untuk umat setelahnya. Tulisannya mencakup masalah aqidah, hadits, fikih, ushul fikih dan sastra.



Berikut ini sebagian nama kitab yang telah diwariskan Al Hafizh Ibnu Daqiq al-'Id untuk umat Islam, di antaranya: Al Ilmam Fi Ahaditsil Ahkam, Ihkamul Ahkami Syarhu 'Umdatul Ahkam, Syarhu Al Arba'in Nawawiyah, Al Iqtirah Fi Bayani Al Isthilah, Risalah Fi Ahli Dzimmah, Tuhfatul Labib Fi Syarhi At Taqrib, Syarah 'Uyunil Masaili Fi Nushushu Asy Syafi'i.



Ulama hadits ini menjemput ajal yang telah digariskan untuknya pada hari Jum'at, 12 Shafar 702H. Saat pemakamannya yang dilakukan pada hari Sabtu, orang-orang berdesakan untuk mengikutinya. Para ulama dan pejabat ikut serta larut bersama umat mengantar Ibnu Daqiq al-'Id menuju peristirahatannya di alam kubur.



Demikian sekilas perjalanan gemilang kehidupan Al Hafidz Ibnu Daqiq al-'Id berkat doa orangtua yang mustajab. Maka menjadi pelajaran bagi kita, hendaklah para orang tua memaksimalkan usaha dalam perbaikan anak dan keturunannya melalui doa.

Kisah perjalanan hidup ulama ini menjadi bukti konkret. Bahwa memanjatkan doa kebaikan untuk anak terhitung sebagai amalan yang sangat bermanfaat.


Copy - Paste dari kisahislam.com

Jumat, 24 Oktober 2008

Rumah Jiwa

"Kediamanmu akan menjadi tempat tinggal jika membuat Anda dan jiwa
yang tinggal di dalamnya merasa tentram. "
-- Phillip Moffitt, penulis dan pendiri Life Balance Institute,
tinggal di Amerika

INI satu kisah tentang sembilan bersaudara yang telah berhasil dalam
meraih karir dan cita-cita yang diimpikan. Dari kesembilan
bersaudara tersebut, hanya seseorang yang memiliki rumah sangat
sederhana. Delapan bersaudara yang lain, rumahnya tergolong mewah
dan lapang. Bahkan berlantai dua. Lantas, ada apa dengan rumah
sederhana itu?

Rumah itu tak luas. Tergolong rumah mungil dengan nama generik: tipe
36. Namun kok anehnya, orang yang tinggal di sana selalu berwajah
ceria, senang, dan hampir tak ada cekcok.

Tidak hanya itu. Di waktu-waktu tertentu, saat liburan sekolah tiba,
rumah sederhana itu tiba-tiba penuh sesak dengan anak-anak. Usut
punya usut, mereka adalah keponakan si empunya rumah, Pak Joko,
itulah nama pemilik rumah sederhana itu. Mereka datang ke sana, dari
berbagai tempat. Dalam setiap acara dan kegiatan, para saudara dekat
dan jauh mereka, lebih senang memilih dan menginap di rumah
tersebut. Bukan semata karena mereka tak punya uang untuk sekadar
menginap di rumah yang sempit itu. Dengar-dengar, ayah mereka hidup
berkecukupan.

Pernah beberapa kali, ketika kakak dan adiknya Pak Joko mengadakan
hajatan dan menyediakan lantai duanya yang lebih lapang dengan
beberapa kamar untuk menginap, mereka malah memilih untuk menginap
di rumah Pak Joko. Mereka pun diantar ke rumah itu dengan mobil yang
masih mengilap dan baru modelnya.

Tapi memang begitulah faktanya. Mereka justeru lebih senang jika
bertandang dan bertamu ke rumah Pak Joko walau rumahnya tergolong
sederhana. Itulah yang dirasakan saudara-saudara Pak Joko. Ya, tapi
kenapa mereka mau berdesakan di sana?

Pakde Joko, begitulah mereka memanggilnya. Pria berambut keriting
dengan kacamata yang selalu nangkring di hidungnya itu punya cara
asoy untuk menjadikan rumahnya selalu membuat betah pengunjungnya.

Pak Joko tak pernah menyuguhkan kemewahan dan fasilitas layaknya
hotel berbintang lima. Keluarga Pak Joko hidup secara sederhana.
Jika tamu-tamu datang, Pak Joko beserta isterinya hanya menyuguhkan
minuman teh dan kopi panas ditambah makanan khas daerah.

Tetapi yang paling penting yang diberikan Pak Joko kepada tamu-
tamunya ialah sikapnya yang justru membentuk rumahnya yang sederhana
menjadi rumah jiwa. Rumah jiwa, rumah yang diisi oleh keramahan,
ketulusan, kesederhanaan, kenyamanan, dan keikhlasan yang
ditampilkan oleh Pak Joko beserta keluarganya.

Keramahan. Itulah yang dilakukan Pak Joko setiap kali menerima
saudara dan tamunya. Pak Joko selalu menyambut dengan penuh
kehangatan. Dengan tawa dan senyum yang tak pernah lepas setiap kali
ia berjumpa dengan orang lain. Pak Joko sendiri memang pandai
bergaul kepada setiap orang. Berbicara dengan penuh canda dan
persahabatan kepada setiap orang tanpa kecuali.

Ketulusan. Pak Joko tak pernah menolak bahkan mengeluh sedikitpun
kepada siapa saja yang bertandang ke rumahnya. Ia tak pernah
membedakan status seseorang yang hadir di rumahnya. Semua ia layani
dengan penuh ketulusan.

Kesederhanaan. Itu jugalah yang ada pada keseharian Pak Joko.
Hidupnya betul-betul sederhana, jauh dari kemewahan. Ia melayani
saudara dan tamunya apa adanya. Pak Joko tak pernah membuat sesuatu
menjadi ada kalau memang tidak ada, atau istilahnya, mengada-ada
yang tidak ada. Begitu juga sebaliknya, Pak Joko tak pernah
menyembunyikan yang ada menjadi tidak ada. Malah, saudaranya yang
selalu membawakan oleh-oleh dan panganan ringan untuk disantap
bersama.

Kenyamanan. Setiap orang yang berkunjung ke rumahnya selalu merasa
nyaman. Kalau orang seberang bilang, feel like at home. Merasakan
seperti rumah sendiri.

Dan ini yang paling penting, keikhlasan. Pak Joko selalu menerima
siapa saja yang hadir di rumahnya dengan penuh keikhlasan. Tanpa
pamrih sekalipun.

Dengan kata lain, rumah Pak Joko merupakan pantulan jiwa Pak Joko
sendiri. Memang begitulah sejatinya sebuah konsep rumah. Bukan dalam
pengertian fisik rumah itu sendiri. House is not a home but home is
more than a house. Rumah bukanlah sebuah tempat tinggal biasa,
tetapi lebih dari itu.

Rumah yang baik adalah rumah yang diisi oleh jiwa-jiwa yang baik.
Jiwa-jiwa yang penuh dengan ketenangan. Penuh ketulusan, keikhlasan,
dan memiliki kedamaian. Itulah mengapa ada istilah `rumahku adalah
surgaku'. Atau kalau orang bule bilang, `home sweet home'. Setiap
orang yang merasa harus pergi dari rumah tersebut karena sudah
waktunya, akan merasakan ingin kembali lagi.

Sebuah rumah juga haruslah dapat memberikan unsur surgawi dan
inspiratif bagi pemiliknya. Pribadi-pribadi dalam rumah itulah yang
harus dapat mengekspresikannya. Menjadikannya sebagai rumah jiwa
yang indah. Bila itu terjadi, sekecil atau sebesar apa pun suatu
rumah, maka akan memberikan keteduhan dan ketenteraman bagi para
penghuninya. 'A house is a home when it shelters the body and
comforts the soul' atau dapat dikatakan, kediamanmu akan menjadi
tempat tinggal jika membuat Anda dan jiwa yang tinggal di dalamnya
merasa tentram.

Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda membangun rumah jiwa disana?


Sumber: Rumah Jiwa oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di Jakarta
By motifasiindonesia@yahoogrups.com

Selasa, 14 Oktober 2008

Kisah Cinta Mengharukan

Ini adalah sebuah kisah cinta yang sangat mengharukan....Siapkan tissue sebelum baca ya....

Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari China dan langsung menyentuh seisi dunia.
Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.

Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya (hand carved) untuk isterinya yang berusia 80 tahun itu meninggal dunia di dalam goa yang
selama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya.
50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama
Xu Chaoqin .....

Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudah punya beberapa anak....

Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua.....Untuk menghindari gossip murahaan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing.

Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka.
Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan is berulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik".
Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun.
Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu.
Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, "Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.

Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.

"Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai akan meninggal, sekarang kau telah mendahuluikun, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?"
Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya.
Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly..

Pemerintah telah memutuskan untuk melestarikan "anak tangga cinta" itu, dan tempat kediaman mereka telah dijadikan musium agar kisah cinta ini dapat hidup terus.


Sumber : Unkown

Rabu, 08 Oktober 2008

11 Sifat Istri yang Buruk

Apabila Anda tidak memiliki 11 sifat buruk ini, Anda adalah istri yang salehah. Sebelas sifatburuk ini ialah:

1. istri yang sewenang-wenang dan menguasai dalam hal pendapat serta tindakan, menyepelekan kehormatan dan kedudukan suaminya;
2. istri yang sombong dan angkuh, mengangkat diri karena harta, kecantikan, kedudukan profesi, sosial, gelar, dan ijazah;
3. istri yang berakhlak buruk dalam pergaulan dan hubungan masyarakat;
4. istri yang egois, hanya mementingkan diri sendiri, mengabaikan kepentingan orang lain, dan tidak suka mengalah;
5. istri yang selalu mengingkari kebaikan orang lain dan selalu berkeluh kesah, selalu menyalahkan dan mengkritik suami;
6. istri yang materialis, malas, kikir, dan tidak mau memberi kecuali dengan mengharapkan imbalan;
7. istri yang selalu menentang dan melawan walaupun dalam hal yang bukan kepentingannya;
8. istri yang cerewet sehingga menyebabkan suami tidak betah di rumah;
9. istri yang mengerjakan ibadah sunnah (shalat dan puasa sunnah), tetapi mengabaikan kewajiban-kewajiban suami-istri;
10. istri yang sangat pencemburu dan sering melontarkan tuduhan kosong yang hanya berdasarkan prasangka; dan
11. istri yang royal, boros (tabdzir) penghambur harta.


Source: Hikmah Humor Kisah dan Pepatah karya Abdul Aziz Salim Basyarihil

From : http://mustgatot. blogspot. com

10 Hal yang Dapat Membuat Anda Menjadi Wanita Sempurna

Ini aku dapet dari milis isinya bagus banget...semoga bisa bermanfaat buat temen - temen semua :

1. senyum cantik, karena anda dapat membangkitkan rasa cinta dan menebar kasih sayang kepada orang lain.
2. tutur kata baik, karena anda dapat menjalin persahabatan yang dianjurkan syariat dan menghapus semua rasa dengki.
3. ketulusan derma, anda dapat membahagiakan orang miskin, menggembirakan orang fakir, dan mengenyangkan orang yang lapar.
4. duduk manis bersama Al-Qur’an seraya membaca, merenungi makna, mengamalkan kandungannya, bertobat, dan memohon ampun kepada-Nya
5. banyak dzikir, memohon ampun, rajin berdoa dan suka memperbaharui tobat.
6. mendidik anak-anak anda untuk mendalami agama, mengajari mereka sunnah dan membimbing mereka kepada hal-hal yang berguna bagi mereka.
7. Ya, dengan rasa malu dan jilbab seperti yang diperintahkan Allah kepada anda sebagai sarana memelihara diri dan kehormatan anda.
8. berteman bersama wanita-wanita yang baik dari kalangan mereka yang mempunyai rasa takut kepada Allah, menyukai pengamalan agama, dan menghormati norma-norma etika.
9. berbakti kepada kedua orang tua, bersilaturahim, menghormati tetangga dan menjamin anak-anak yatim.
10. membaca buku-buku yang bermanfaat, menelaah bacaan yang berguna, maka hal itu benar-benar merupakan hal yang amat menyenangkan lagi memberikan informasi yang benar

Jumat, 26 September 2008

Mengapa aku dulu sering membuatnya marah ?

Ini adalah sebuah kisah yang dituliskan oleh seorang teman...silahkan dinikmati

“Nak, bangun… udah adzan subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja…”
Tradisi ini sudah berlangsung 20 tahun, sejak pertama kali aku bisa mengingat. Walaupun sekarang aku sudah berkeluarga.
Kini usiaku sudah kepala 3 dan aku jadi seorang Dosen disebuah Instansi Pendidikan, tapi kebiasaan Ibu tak pernah berubah.
“Ibu sayang… ga usah repot-repot Bu, aku udah dewasa.” pintaku pada Ibu pada suatu pagi. Biar aku yang menyiapkan sarapan untuk ibu. Wajah tua itu langsung berubah.

Pun ketika Ibu mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa Ibu selama ini dengan hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan.

Kenapa Ibu mudah sekali sedih ? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah artikel yang kubaca .. orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak ….. tapi entahlah…. Niatku ingin membahagiakan malah membuat Ibu sedih. Seperti biasa, Ibu tidak akan pernah mengatakan apa-apa.

Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya “Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan Ibu. Apa yang bikin Ibu sedih ?”

Kutatap sudut-sudut mata Ibu, ada genangan air mata di sana. Terbata-bata Ibu berkata, “Tiba-tiba Ibu merasa kamu tidak lagi membutuhkan Ibu. Kamu sudah dewasa, sudah berkeluarga, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kamu, Ibu tidak bisa lagi jajanin kamu. Semua sudah bisa kamu lakukan sendiri”

Ah, Ya Allah, ternyata buat seorang Ibu .. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing.

Diam-diam aku bermuhasabah. .. Apa yang telah kupersembahkan untuk Ibu dalam usiaku sekarang ? Adakah Ibu bahagia dan bangga pada putrinya ini ? Ketika itu kutanya pada Ibu. Ibu menjawab “Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kamu berikan pada Ibu. Kamu tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan.
Kamu berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat Ibu. Kamu berprestasi di pekerjaan dan sekarang sedang melanjutkan kuliah S3 walaupun nun jauh diseberang pun adalah kebanggaan buat Ibu. Kamu bahagia dengan suamimu adalah kebahagian ibu.

Setelah dewasa, kamu berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kamu mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua.” Ibu tak pernah lupa mendoakanmu nak disepanjang hidup ibu.

Lagi-lagi aku hanya bisa berucap “Ampunkan aku ya Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada Ibu. Masih banyak alasan ketika Ibu menginginkan sesuatu.” Betapa sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku untuk “cuti” dari pekerjaan rumah atau menyerahkan tugas itu kepada pembantu. Tapi tidak! Ibuku seorang yang idealis.

Menata keluarga, merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun. Pukul 3 dinihari Ibu bangun dan membangunkan aku untuk tahajud. Menunggu subuh Ibu ke dapur menyiapkan sarapan sementara aku sering tertidur lagi…
Ah, maafin aku Ibu … 18 jam sehari sebagai “pekerja” seakan tak pernah membuat Ibu lelah.. Sanggupkah aku ya Allah ?

“Nak… bangun nak, udah azan subuh .. sarapannya udah Ibu siapin dimeja.. “

Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul Ibu sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan “terimakasih Ibu, aku beruntung sekali memiliki Ibu yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan Ibu…”.

Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan. .. Cintaku ini milikmu, Ibu… Aku masih sangat membutuhkanmu. .. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat Dirimu..

Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat “aku sayang padamu… “, namun begitu, Rasulullah menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai karena Allah. Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita …

Ibu dan ayah walau mereka tak pernah meminta, percayalah.. . kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia. Kini Ibuku tinggal sendirian, Ayahku telah mendahuluinya menghadap Sang Illahi. Tapi aku tak pernah lupa untuk menelponnya walaupun hanya sekedar menanyakan apa kabar dan kesehatannya.

Seandainya ayahku masih ada mungkin ibuku tak merasa kesepian seperti saat ini. Maklumlah diantara kami bersaudara akulah yang paling disayang ayah dan terkadang membuat iri kakak kakakku. Ibuku selalu berkata nak..mukamu mirip ayahmu, Ibu jadi teringat ayahmu bila memandang wajahmu nak..

Oh…ibu jangan sedih lagi…hancur hatiku mendengarnya



“Ya Allah,cintai Ibuku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakan Ibu…” dan jika saatnya nanti Ibu Kau panggil, panggillah dalam keadaan khusnul khatimah. Ampunilah segala dosa-dosanya dan sayangilah ia sebagaimana ia menyayangi aku selagi aku kecil”.

(Aku Yang Selalu merindukanmu)

Kamis, 04 September 2008

Buku motifasi yang sangat luar biasa


Mungkin kita sudah biasa membaca beragam buku-buku motifasi, tapi kemarin aku baru saja menyelesaikan membaca sebuah buku motifasi yang menurutku sangat luar biasa. Judul bukunya adalah "8 Langkah Ajaib Menuju ke Langit".
Buku ini sarat dengan motifasi dan inspirasi yang dapat membangkitkan semangat. Dengan bahasa yang sederhana, apalagi berlatar belakang dari kejadian si penulisnya sendiri, membuat buku ini semakin mudah untuk dipahami dan diaplikasikan kedalam kehidupan sehari - hari.
Saya pribadi sangat terkesan dengan penuturan penulis tentang adanya "Faktor X" sebagai penentu dalam sebuah kesuksesan. Kebanyakan orang akan menganggap Faktor X tersebut sebagai Hoki atau Keberuntungan, namun sangat berbeda sekali dengan penuturan Pa victor Asih sebagai penulis, Beliau menuturkan bahwa Faktor X tersebut adalah sebagai faktor Xtra kerja keras, Xtra kerja cerdas dan Xtra coba 1 kali lagi bila terjadi kegagalan.
Belum lagi bahasan tentang adanya Management waktu, yang dimana kita di ajak untuk memafaatkan waktu semaksimal mungkin. Menurut dia jika kita dapat menghemat waktu kita minimal 2 jam sehari setiap harinya selama 10 tahun dengan mengerjakan hal - hal yang lebih bermanfaat, berarti kita sudah bisa mendapatkan mobil mersi keluaran terbaru.
Penasaran? Temen - temen bisa mencari buku tersebut di toko buku Gramedia setempat. Soal harga jangan dibikin pusing, murah kok...kalo ga percaya cek aja sendiri...

Rabu, 03 September 2008

Hidup adalah Perjuangan

Hidup adalah sebuah perjuangan dan dibalik setiap perjuangan pasti ada hikmah yang terpendam.
Klise memang, namun jika di hayati lagi, dalam setiap momen yang kita lalui akan lebih bermakna jika kita lewati dengan penuh perjuangan. Ibarat makan kuaci, tentu kita akan lebih merasa puas jika kita makan kuaci itu dengan membuka kulitnya satu demi satu terlebih dahulu, dibandingkan dengan memakan kuaci yang sudah tanpa kulit.
Saat kita menghadapi seabreg persoalan dalam hidup, anggaplah kita sedang membuka kulit
kuaci. Hadapilah satu per satu persoalan tersebut dan selesaikan dengan penuh kesabaran
dan ketekunan. Kesabaran dan ketekunan merupakan wujud nyata dalam sebuah proses perjuangan.
Yakinlah suatu saat pasti akan ada waktunya kita dapat menyelesaikan semua persoalan tersebut dengan perasaan puas.
Jangan pernah menyerah pada keadaan, teruslah berjuang... dan ambillah hikmah dan rahasia yang Tuhan sampaikan dibalik semua persoalan itu.

Keep Smile Always

Welcome to myBlog

Hallo...
ini adalah pertama kalinya aku bikin blog...
Tengkyu buat dah mo mengunjungi blogku ini
Semoga kedepannya blogku ini bisa makin ramai dikunjungi hehe:)